Object Oriented: Sudut pandangku
Object oriented (OO) atau terjemahannya berarahan objek (Anda dipersilakan menggunakan apa saja yang disukai) adalah sebuah istilah yang baru saya kenal dan belum diajarkan ketika saya kuliah sekitar awal tahun 1990-an. Walaupun di dunia, OO sudah dikenal jauh sebelum itu, pada matakuliah-matakuliah yang diajarkan di kampus masih sedikit yang menyinggungnya. Bahkan pada kuliah pemrograman, hanya ada pemrograman prosedural dan non-prosedural (fungsional, deklaratif, dll). Saat ini OO di Indonesia sudah meluas baik di kalangan akademisi maupun praktisi. Tapi saya masih menemukan kesalahpahaman orang tentang OO. Ada yang mengakatan “Apa gunanya memakai OO kalau masih bisa dengan yang dulu (dekomposisi fungsional atau metode terstruktur)?”, “OO dipakai biar perangkat lunak/tesis/tugas akhir/skripsi kelihatan wah!” atau “OO hanya teori, ketika implementasi pakai metode terstruktur”. Beberapa ungkapan bahkan berasal dari kalangan akademisi yang seharusnya memahami “sesuatu” di belakang/m