Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

2 DEKADE

sejauh jalan ini dua dekade telah terlampaui ujung harapan yang pasti untuk tempat kembali nanti selalu coba didekati tak hanya sendiri kita berdua dengan diawali mītsāqan ghalīzha bersama membangun jalan ke ujung harapan itu agar kelak, kita, anak, cucu, dan para penerus dikumpulkan bersama di taman abadi-Nya jalan panjang yang dilewati masih belum berujung masih akan bertemu tantangan entah berapa dekade lagi namun tak usah risau tetaplah berpegang pada ikatan-Nya tetaplah memohon tetaplah memantaskan diri ...orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), (yaitu) surga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya… [QS. Ar-Ra’d 13:22-23] Jakarta, 9-8-18 ~ 9-8-98

SEMANGAT QURBAN (4): PERISTIWA PENYEMBELIHAN ISMAIL AS

bi-smi llāhi r-raḥmāni r-raḥīm [6] Dan Ibrahim berkata: "Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku. [QS. Aṣ-Ṣāffāt 37:99] Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh.  [QS. Aṣ-Ṣāffāt 37:100] Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang amat sabar.  [QS. Aṣ-Ṣāffāt 37:101] Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".  [QS. Aṣ-Ṣāffāt 37:102] Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya).  [QS. Aṣ-Ṣāffāt 37:103] Dan Kami panggillah dia: "Hai Ibrahim,  [QS. Aṣ-Ṣāffāt 37:104] ses

SEMANGAT QURBAN (3): NABI IBRAHIM AS DAN NABI ISMAIL AS

bi-smi llāhi r-raḥmāni r-raḥīm Nabi Ibrahim as dan keturunannya [4] Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: " Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". [QS. Al-Baqarah 2:124] Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".   [QS. Al-Baqarah 2:125] Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman

SEMANGAT QURBAN (2): SOSOK NABI IBRAHIM AS

bi-smi llāhi r-raḥmāni r-raḥīm Kita lanjutkan kembali tadabbur kita dengan sosok mulia nabi Ibrahim as. [3] Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi.  [QS. Ṣād 38:45] Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat.  [QS. Ṣād 38:46] Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.  [QS. Ṣād 38:47] Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.  [QS. Ṣād 38:48] Ayat 45 surat Shaad di atas mengingatkan bahwa rasul-rasul tersebut, yang salah satunya adalah nabi Ibrahim as, mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa maksud dari mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar  adalah yang mempunyai kekuatan hingga mampu

SEMANGAT QURBAN (1): SOSOK NABI IBRAHIM AS

bi-smi llāhi r-raḥmāni r-raḥīm Momen idul adha atau idul qurban akan membuat benak kita secara otomatis mengasosiakannya kepada dua sosok manusia pilihan, nabiyullah Ibrahim ʿalayhi s-salām dan Ismail ʿalayhi s-salām . Sudah ramai keduanya dibahas, diulas dan dikisahkan kembali, namun tak akan menjadi klise dan kering untuk terus digali dan direnungkan. Insya Allah tulisan ini mencoba mengajak kita kembali mengambil nilai-nilai pokok dari warisan ( legacy ) keduanya. Nabi Ibrahim as [1] Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik. [QS. Āli ʿImrān 3:67] Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman. [QS. Āli ʿImrān 3:68] Ayat