Langsung ke konten utama

Doa: harapan yang menghidupkan

Salah satu frase kata kunci pencarian yang sering mampir ke blog ini adalah doa yang makbul. Entah apa yang melatari banyak orang mencari hal-hal yang terkait dengan doa, apakah ingin doanya terkabul, atau yang lainnya.
Satu hal yang penting dari berdoa adalah persepsi kita terhadap keadaan atau situasi yang melingkupi harapan yang dipanjatkan. Kadang persepsi kita mengatakan bahwa apa yang ingin kita gapai adalah yang terbaik, sedangkan keadaan saat ini adalah yang tidak diinginkan.
Berdoa berarti kesadaran akan apa yang telah diterima dan kepasrahan apa yang akan diberikan. Yakinklah apapun yang diberikan adalah yang pas bagi diri ini. Sehingga hidup ini terus bergerak maju kepada tingkat kesadaran dan kepasrahan yang lebih tinggi. Bergerak pada tujuan yang kekal dimana tidak dibutuhkan lagi harapan yang ada hanya limpahan yang tak terhitung.
Siapa yang bersyukur maka akan ditambahkan…

Sangatta, 20 Maret 2008

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANUGERAH KEBAIKAN (HARTA) UNTUK KEBAIKAN

Allah ﷻ telah menawarkan kepada kita untuk memberikan "pinjaman yang baik". Allah ﷻ telah memberikan jalan beramal lewat harta dengan kepastian balasan yang berlipat. “Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak.”[Q.S. Al-Hadiid (57):11] Allah ﷻ memperkenalkan anugerah-Nya yang berupa harta dengan istilah khayr, yang dimaknai baik atau kebaikan. Ada tujuh ayat yang menggunakan kata khayr tersebut untuk makna harta (QS 2:180,215,272,273; QS 38:32; QS 70:21; QS 100:8). Amalan harta termasuk ibadah yang bersifat langgeng secara nilai dan pahala, dengan jaminan tidak terputus meskipun pemilik harta itu sudah meninggal dunia. Rasulullah ﷺ‎ menetapkan shadaqah jariyah di urutan pertama dalam haditsnya tentang ibadah yang tidak akan terputus pahalanya. Amalan harta dalam syariat Islam ada bermacam-macam, ada yang wajib ada yang sunat. Ada yang telah ditetap

i-Zakat Privacy Policy

Privacy Policy built the i-Zakat app as a Free app. This SERVICE is provided by at no cost and is intended for use as is. This page is used to inform visitors regarding my policies with the collection, use, and disclosure of Personal Information if anyone decided to use my Service. If you choose to use my Service, then you agree to the collection and use of information in relation to this policy. The Personal Information that I collect is used for providing and improving the Service. I will not use or share your information with anyone except as described in this Privacy Policy. The terms used in this Privacy Policy have the same meanings as in our Terms and Conditions, which is accessible at i-Zakat unless otherwise defined in this Privacy Policy. Information Collection and Use For a better experience, while using our Service, I may require you to provide us with certain personally identifiable information. The information that I request will be retained on your device an

WHAT ARE THEY GOING TO KNOW?

كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَۙ ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ kallā saya‘lamūn ṡumma kallā saya‘lamūn Sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui, kemudian sekali-kali tidak, kelak mereka mengetahui. (Q.S An-Naba' [78] : 4-5)