SEMANGAT QURBAN (3): NABI IBRAHIM AS DAN NABI ISMAIL AS

bi-smi llāhi r-raḥmāni r-raḥīm

Nabi Ibrahim as dan keturunannya

[4]
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim". [QS. Al-Baqarah 2:124]

Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud".  [QS. Al-Baqarah 2:125]

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali". [QS. Al-Baqarah 2:126]

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa): "Ya Tuhan kami terimalah daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". [QS. Al-Baqarah 2:127]

Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. [QS. Al-Baqarah 2:128]


Ayat 124 surat Al-Baqarah sudah sempat dibahas di awal, dimana nabi Ibrahim as akan dijadikan imam, pemimpin bagi semua manusia setelah tunai menjalankan perintah dan larangan yang dibebankan kepada beliau. Dan Ibrahim juga berharap dan memohon agar keturunannya juga dijadikan pemimpin bagi seluruh manusia. Dan permohonan beliau itu dikabulkan Allah SWT kecuali bagi orang-orang zalim.

Ayat-ayat selanjutnya menggambarkan proses kedua sosok, nabi Ibraim as dan nabi Ismail as, memupuk dan membangun hal-hal yang mendukung terwujudnya harapan. Di ayat 125, Allah SWT perintahkan kepada keduanya mendirikan Baitullah tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Tempat melaksanakan shalat, thawaf, i’tikaf, ruku, dan sujud. Dengan kata lain keduanya membangun tempat yang aman bagi manusia untuk tunai menjalankan ibadahnya.

Kemudian di ayat 126, nabi Ibrahim as juga berdoa memohon agar tempat tersebut aman sentosa dan dilimpahkan rezeki berupa buah-buahan bagi mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir. Allah SWT juga berfirman: bahwa kesenangan tersebut juga bisa didapatkan oleh orang-orang kafir, hanya saja bersifat sementara, temporer, dan berkesudahan di neraka.

Selanjutnya di ayat 127 diceritakan bahwa nabi Ibrahim as dan nabi Ismail as bersama-sama meletakkan pondasi Baitullah. Dan keduanya memanjatkan doa agar amal-amal mereka diterima. Duhai manusia kekasih Allah saja, yang sudah banyak kebaikan-kebaikan yang ditunaikan, masih sangat berharap agar amalnya diterima.

Doa selanjutnya, di ayat 128, memohon kepada Allah agar mereka berdua dan keturunan-keturunannya menjadi orang dan umat yang tunduk patuh kepada Allah, ʾummatan muslimatan, umat muslim. Kemudian mereka memohon pengajaran bagaimana peribadatan di Baitullah, yaitu ibadah haji. Dan juga memohon taubat mereka diterima.


Nabi Ismail as

[5]
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. [QS. Maryam 19:54]

Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.  [QS. Maryam 19:55]

Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. [QS. Al-Anbiyāʾ 21:85]

Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh. [QS. Al-Anbiyāʾ 21:86]


Ayat 54 dan 55 surat Maryam menggambarkan sosok seorang Ismail, yang sudah kita baca sebelumnya sebagai seorang yang juga memiliki kualitas terbaik, berakhlak tinggi. Karakter beliau adalah seorang yang menepati janji. Disebutkan di dalam tafsir, beliau jika berjanji maka akan ditepati. Jika beliau bernazar akan mengerjakan suatu ibadah kepada Allah, maka ia pasti menunaikannya dan mengerjakannya dengan sempurna.

Kedua ayat ini mengandung pujian kepada nabi Ismail as, pujian atas karakter beliau. Karakter beliau tidak hanya berefek kepada dirinya sendiri, bahkan berefek kepada keluarga beliau, dengan mengajak berbuat kebaikan, mendirikan sholat dan menunaikan zakat. Sejalan dengan ayat 132 surat Thaha: Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya., dan dengan ayat 6 surat At-Tahrim: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...

Karakter berikutnya dari nabi Ismail as, di ayat 85 surat Al Anbiya, adalah sabar. Sabar adalah bentuk pengendalian diri, kendali diri atas sesuatu yang di luar ekpektasi (harapan, atau keadaan yang normal, biasa) yang bisa berupa ujian, musibah, dan gangguan.

Di ayat ke-86-nya, karakter sabar tersebut akan mengundang rahmat Allah. Dan salah satu ciri orang-orang sholeh adalah sabar itu.

[Bersambung ke bag 4…]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ANUGERAH KEBAIKAN (HARTA) UNTUK KEBAIKAN

Language Theory Humor

WHAT'S LEFT BEHIND?